MANADO, - Akhirnya Ketua PGRI Provinsi Sulawesi Utara, Star Wowor, memberikan pernyataan terkait siswa yang dikeluarkan dari SMAN 4 Manado.
Menurutnya, keputusan para guru mengeluarkan siswa tersebut sudah sesuai prosedur. Adapun menurut petikan hasil investigasi dari tim Advokasi PGRI yakni, ada beberapa data yg kami dapatkan :
1. Anak yg kita kasihi ini bersama ortu ketika masuk sekolah sudah menandatangani pernyataan taat pada tata tertib sekolah di atas meterai dan apabila melanggar tata tertib sekolah akan kembalikan ke ortu atau dikeluarkan dari sekolah. Diikuti beberapa pernyataan peserta didik yg diketahui ortu ketika dilakukan pembinaan sebagai fase taktis pendidikan bagi peserta didik yg banyak kali melanggar tatib sekolah.
Ternyata anak tersebut tdk ada perlakuan diskriminatif sekolah, malah mendapatkan perhatian khusus yg baik untuk dibimbing sampai di do'akan kepala sekolah untuk membantu perubahan menjadi peserta didik yg baik. Kontak/komunikasi wali kelas dgn orang tua baik, termasuk WA ortu ke wali kelas bahwa sudah tdk tahu bagaimana lagi mengarahkan anaknya. Dengan kasih sayang para guru lewat rapat dewan guru menaikkan anak tsb ke tingkat kelas berikutnya dengan percobaan, sambil menuntaskan nilai minimum yg harus dicapai dgn penugasan guru.
"Kita prihatin atas masa depan anak ini. Persoalan yg sangat penting disini adalah : Jika sekolah kompromi dgn kemauan ortu dan pendukungnya, ini mempengaruhi semangat anak yg lain, bahwa ternyata boleh ikut model seperti ini. dan ini menjadi reinforcement bagi anak lainnya*, dan rusaklah tatanan penyelenggaraan pendidikan yg diharapkan umumnya ortu," terangnya. (cie)
No comments:
Post a Comment